The New Era, PHR Terapkan Advanced Reservoir Management Berbasis AI
- Kamis, 05 September 2024 - 10:26 WIB
- Redaktur : Redaksi
HALILINTARNEWS.COM - Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mulai diterapkan secara luas dalam industri minyak dan gas, memberikan pendekatan baru dalam manajemen reservoir. Aplikasi AI ini meliputi integrasi data geologi dan geofisika bawah permukaan, serta data dinamis dari sumur-sumur di sekitarnya.
Dengan memanfaatkan algoritma canggih dan pembelajaran mesin, perusahaan dapat menganalisis data dalam skala besar untuk memahami perilaku reservoir dengan lebih baik. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Beberapa aplikasi AI yang sedang berkembang dalam sektor ini meliputi: Pemodelan reservoir, Penjadwalan produksi, dan Prediksi hasil produksi.
Manfaat utama implementasi AI dalam manajemen reservoir jelas terlihat dalam kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Penggunaan sistem pakar berbasis AI dalam Advanced Reservoir Management telah membantu PHR menahan laju penurunan produksi alami sumur yang ada di lapangan minyak Minas, dari rata-rata 11 persen per tahun.
Dengan memanfaatkan teknologi ini, perusahaan tidak hanya dapat memperpanjang umur produksi dengan baik tetapi juga menciptakan nilai tambah yang signifikan. Penilaian terhadap 150 sumur tua menggunakan teknologi ini telah memberikan nilai tambah sebesar IDR 200 miliar, tanpa perlu melakukan pengeboran baru. Ini menunjukkan bagaimana AI dapat mengubah cara pengelolaan reservoir dilakukan.
Studi kasus implementasi AI yang berhasil di PHR memberikan gambaran konkret tentang potensi teknologi ini dalam industri minyak dan gas. Dengan pengembangan sistem e-MARS yang inovatif, yang dikenal sebagai Venus, PHR menerapkan proses evaluasi bawah permukaan berbasis Advanced Reservoir Management dan AI.
Sistem ini tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang reservoir tetapi juga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih strategis dan berbasis data.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa teknologi AI dapat menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi industri minyak dan gas, serta menciptakan peluang untuk efisiensi dan keinginan yang lebih baik di masa depan.
Ladang Minyak Minas Lama: Konteks Historis dan Tantangan
Ladang Minyak Minas Lama, terletak di Wilayah Kerja Rokan di Riau, memiliki sejarah yang kaya dan panjang dalam industri minyak Indonesia.
Dikenal sebagai salah satu ladang minyak tertua di negara ini, Minas mulai berproduksi sejak tahun 1886 dan telah menjadi salah satu penyumbang utama produksi minyak nasional selama lebih dari satu abad.
Seiring berjalannya waktu, ladang ini telah mengalami berbagai perubahan baik dari segi teknologi maupun manajemen, namun tantangan untuk mempertahankan tingkat produksi yang optimal tetap ada.Sejarah panjang ini memberikan konteks penting bagi pemahaman tantangan yang dihadapi dalam produksi minyak saat ini.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi dalam produksi minyak di Ladang Minyak Minas Lama adalah penurunan tingkat produksi alami yang cukup signifikan, yang mencapai rata-rata 11 persen per tahun.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk menurunnya tekanan reservoir dan kondisi geologi yang kompleks.
Dengan banyaknya sumur tua yang ada, PHR menghadapi kesulitan dalam memaksimalkan potensi produksi sambil tetap menjaga efisiensi biaya. Tujuan untuk mengelola sumber daya ini secara lebih efektif menjadikan penerapan teknologi inovatif sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan memastikan penghentian produksi di masa mendatang.
Teknik manajemen tingkat lanjut, seperti yang diterapkan oleh PHR dengan teknologi VENUS, Venus merupakan singkatan daru Vast Enchancement and Upgrades yang menjadi sangat penting dalam konteks ini.
"Sumur-sumur yang ada ini tergolong tua. Kadar air-nya lebih banyak daripada minyaknya. Bahkan ada yang airnya 98 persen, minyaknya hanya dua persen. Menjawab tantangan itu, kami mencoba membuat inovasi digital. Yang terakhir ini Venus Teknologi," kata Afrilia Elisa, Sr Petroleum Engineer PHR yang sekaligus Kepala Proyek Venus.
Integrasi data geologi dan geofisika (G&G) serta data dinamis dari sumur-sumur di analisis sekitarnya memungkinkan yang lebih mendalam dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
"Dalam inovasi ini, kami mengintegrasikan data geologi dan geofisik (G&G) subsurface dan data dinamis sumur-sumur sekitar, dengan melihat lokasi injector untuk lapanan waterflood Minas," tambah Afrilia Elisa yang merupakan tamatan PTK Akamigas-STEM.
Penerapan teknologi ini telah berhasil menahan laju penurunan produksi sumur yang ada, menciptakan nilai tambah mencapai IDR 200 miliar dari evaluasi 150 sumur tua, tanpa perlu melakukan pengeboran baru.
Dengan demikian, teknik manajemen tingkat lanjut tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi produksi tetapi juga berkontribusi pada hilangnya perekonomian di sektor energi.
Dampak Manajemen Berbasis AI pada Produksi dan Efisiensi Minyak
Salah satu dampak utama dari pengelolaan reservoir berbasis AI adalah peningkatan laju produksi dan pemulihan minyak di lapangan minyak Minas. Dengan menerapkan Sistem Pakar AI dalam pengelolaan reservoir, PHR berhasil menahan laju penurunan produksi alami dari sumur yang ada, yang sebelumnya mencapai rata-rata 11 persen.
Melalui integrasi data geologi dan geofisika serta data dinamis dari sumur-sumur di sekitarnya, teknologi ini memungkinkan evaluasi yang lebih akurat dan efisien terhadap potensi reservoir.
Hasilnya, produksi minyak dapat terjaga dan bahkan ditingkatkan, yang berkontribusi pada peningkatan total output dari lapangan ini dan menciptakan nilai tambah yang signifikan.
Peningkatan pengambilan keputusan yang didorong oleh analisis data juga merupakan aspek penting dari manajemen berbasis AI. Dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, sistem AI dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai kondisi reservoir dan perilaku sumur.
Hal ini memungkinkan tim manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan cepat terkait dengan strategi produksi, pemeliharaan, dan pengembangan lapangan. Dengan demikian, keputusan yang diambil berdasarkan analisis data ini dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional, yang pada gilirannya berkontribusi pada profitabilitas jangka panjang lapangan minyak.
Selain meningkatkan produksi dan pengambilan keputusan, manajemen reservoir berbasis AI juga berkontribusi pada keinginan jangka panjang dan pertimbangan lingkungan. Teknologi ini memungkinkan evaluasi 150 sumur tua tanpa perlu melakukan pengeboran tambahan, yang tidak hanya menghemat biaya tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari pengoperasian minyak.
Dengan menciptakan nilai tambah sebesar 200 miliar rupiah, PHR menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga pada tanggung jawab lingkungan. Upaya ini sejalan dengan kebutuhan industri untuk beradaptasi dengan tantangan dan menjaga sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Sebagai kesimpulan, penerapan manajemen reservoir canggih berbasis AI di ladang minyak Minas lama menandai tonggak penting dalam industri minyak dan gas.
Dengan memadukan teknologi mutakhir dengan konteks historis dan mengatasi tantangan yang sudah ada sejak lama, pendekatan inovatif ini telah menunjukkan manfaat nyata seperti peningkatan laju produksi, peningkatan pengambilan keputusan melalui analisis data, dan pertimbangan untuk keberlanjutan jangka panjang dan dampak lingkungan.
Penerapan AI yang berhasil dalam manajemen reservoir tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga menjadi preseden untuk kemajuan di masa mendatang di bidang ini. Seiring dengan terus digunakannya teknologi AI oleh berbagai industri, potensi untuk mengoptimalkan proses dan mencapai hasil yang lebih baik tetap menjanjikan. ***